Senin, 29 Juni 2009

Darimana datangnya uang

Dikutip dari : Meisia Chandra - Online Media Consultant, Executive
Director of PortalHR.com
11 Jun 2009
Membuat model bisnis online adalah menjawab pertanyaan "dari mana
datangnya uang." Saat ini, seiring dengan berkembang pesatnya media
Internet, model bisnis online pun semakin beragam dan inovatif. Secara
sederhana, ada tiga model utama bisnis online:
1. E-Commerce Model : menjual sesuatu di website.
2. Content-Rich Model: memberikan content yang kaya kepada user secara
gratis dan mendapatkan income dari iklan.
3. Membership/Subscription Model: user harus membayar untuk dapat
membaca/melihat content.
Ketiga model ini adalah pembagian yang paling mendasar. Variasi yang
beragam dapat dikembangkan dari ketiga model ini.
Pembagian yang lebih kompleks dapat dilihat seperti di bawah ini:
1. Online Learning marketplaces: sebuah ruang maya yang menghubungkan
guru dengan murid di luar setting tradisional (di sekolah atau
universitas). Pengajar independent dapat memberikan kelas secara
online dalam berbagai format, atau menjual materi pelajarannya. Murid
membayar untuk mendapatkan pelajaran secara online. Contoh: WiziQ dan
Moontoast.
2. Subscription: User membayar biaya berlangganan untuk mengakses data
atau content. Cara berlangganan dan besarnya biaya bervariasi sesuai
dengan layanan yang didapatkan. Contoh: Pandora dan Last.fm
3. Freemium: Model ini memberikan sejumlah layanan mendasar secara
gratis, kemudian untuk layanan premium dan khusus user harus membayar.
Contoh: Flickr dan Skype.
4. Fund-raising: situs-situs web tertentu yang memang dibikin untuk
mengumpulkan uang dengan meminta sumbangan dari individual, bisnis,
yayasan amal, atau pemerintah. Contoh: FundRaising dan Giftsprings.
5. Donation: Donasi diberikan oleh user yang menjadi pengunjung setia
situs web sesuai dengan kemampuan dan keiklasannya. Contoh: OpenOffice
dan Mozilla Foundation.
6. Re-sale/Re-use: user dapat menampilkan karyanya serta menjual
karyanya pada web ini. Contoh: Deviantart dan ClipSyndicate
7. Re-sale of Physical goods: Model bisnis ini memungkinkan resaler
tidak perlu menyimpan stock barang, tetapi hanya meneruskan pesanan
konsumen kepada manufaktur atau wholesaler, yang akan mengirimkan
pesanan kepada konsumen. Pemilik situs ini dapat menaikkan harga dan
mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga itu tanpa perlu khawatir
tentang stok barang, masalah pembayaran dan pengiriman. Contoh: Amazon
Associates dan Doba.
8. Merchandising: Menjual benda-benda atau image dari sebuah
produk/layanan yang digunakan untuk mempromosikan produk yang lain,
yang tidak selalu berhubungan. Contoh: CafePress dan Zazzle.
9. Benda Virtual: Layanan yang tidak dapat dijual di dunia nyata
tetapi hanya ada di dunia maya. Keuntungan diperoleh dari transaksi
yang dilakukan dalam mata uang virtual (seperti "linden dollars" dalam
Second Life) yang dapat dikonversikan ke dalam mata uang yang
sebenarnya. Contoh: Second Life dan Kinset.
10. Produk Informasi: Produk-produk berisi informasi seperti e-book,
audio book, materi kursus, dan data-data lain yang dapat dijual secara
online dan di-download langsung setelah melakukan pembayaran. Contoh:
Lulu dan CreateSpace.
11. Software Layanan: Layanan online berbasis web yang dapat digunakan
dengan bayaran tertentu. Contoh: GoToMeeting dan WebEx.
12. Link Selling: Situs-situs web yang memiliki ranking tinggi di
Google dapat menjual link berbasis teks kepada situs lain yang hendak
meningkatkan rangking pencariannya di Google. (Hal ini tidak
direkomendasikan dan dapat mendapatkan hukuman dari Google). Contoh:
LinkAdage dan Text Link Ads.
13. Referral Leads: Sistem rekomendasi online di mana pemasang iklan
membayar untuk mendapatkan lead yang berkualitas. Contoh: Sprint dan
USA 2 Referreal.
14. Event: Pendaftaran online untuk event seminar, workshop,
conference. Contoh: Eventbrite dan TicketLeap.
15. Broker Informasi: Situs web bertindak sebagai broker informasi
antara yang membutuhkan informasi dengan yang menyediakannya.
Biasanya, situs web mendapatkan bayaran dari penyedia informasi,
sedangkan pencari informasi dapat mengakses informasi secara gratis.
Contoh: JobCoin dan Craigslist.
16. Product Placement: Yang dimaksud adalah salah satu jenis iklan, di
mana barang atau jasa ditempatkan dalam sebuah konteks yang bukan
iklan, seperti dalam sebuah film, acara televise, dan program berita.
Kini product placement seperti ini juga dapat ditemukan dalam web.
Contoh: Brandfame dan PlaceMyProduct.
17. Konten Berbayar: Penulis/Editor dibayar untuk menulis review dan
artikel tentang produk tertentu. Contoh: PayPerPost dan
SponsoredReviews.
18. Lisensi konten dan Redistribusi: Layanan lisensi konten yang
memberikan bayaran kepada para publisher web bila content mereka
dipublikasikan atau diredistribusikan oleh orang lain. Contoh: Mochila
dan BlogBurst.
19. Bangun & Jual: membangun sebuah situs web, sebuah layanan atau
aplikasi tanpa memiliki model bisnis yang jelas. Begitu situs web
tersebut mendapat cukup banyak pengunjung, nama, atau komunitas yang
besar, dia dijual kepada perusahaan besar yang dapat mengubah
potensinya menjadi uang. Contoh: YouTube dan MySpace.
Selain model-model di atas, masih banyak lagi variasi yang inovatif
yang mungkin belum terdata. Dari daftar di atas saja dapat memberikan
ide, banyak yang dapat dilakukan dengan media internet. Anda mungkin
dapat menjadi penemu bisnis model baru yang belum pernah terpikirkan.
Justru model bisnis yang unik yang biasanya akan berhasil. Tidak perlu
yang ribet, biasanya model bisnis yang paling sederhana juga adalah
yang paling baik.
Dan bila Anda belum tahu model bisnis yang terbaik buat situs web Anda
(baca: tidak dapat menjawab pertanyaan dari mana datangnya uang),
jangan kuatir, karena model bisnis adalah sesuatu yang dapat
berevolusi juga sesuai dengan perkembangan pasar.
Pilihan Anda juga tidak terbatas pada daftar di atas saja. Anda juga
dapat mempunyai tujuan lain selain uang, misalnya ketenaran,
perhatian, menolong sesama, penyaluran hobby, dan reward non-financial
lainnya.
Setelah menjawab pertanyaan "dari mana datangnya uang," pertanyaan
selanjutnya adalah, "bagaimana cara mendapatkan uang." Saya akan
mengulas ini pada tulisan berikutnya.
Setelah mempunyai gambaran model bisnis online kita, pertanyaan
selanjutnya yang harus dijawab adalah bagaimana cara kita mendapatkan
uang? Misalnya, model bisnis kita adalah Content-Rich Model, sebut
saja sebuah media online. Itu berarti, sumber income utama kita adalah
iklan. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara kita mendapatkan iklan?
Apa yang membuat orang ingin memasang iklan di portal kita?
Pertanyaan ini harus dijawab dengan mengkaji kebutuhan pasar dan
menghubungkannya dengan kompetensi yang kita miliki. Dengan kata lain,
menghubungkan apa yang dibutuhkan pasar dengan apa yang dapat kita
berikan.
Tidak jarang, pertanyaan ini yang dijawab dulu sebelum mengetahui
bisnis model. Misalnya, PortalHR.com yang lahir karena kami melihat
peluang belum adanya sebuah pusat informasi yang lengkap tentang
sumber daya manusia, bukan berupa lowongan dan bukan pula berupa
informasi event saja. PortalHR.com muncul karena menjawab kebutuhan
informasi spesifik tentang HR dan karena itu menarget audience yang
sangat spesifik yaitu orang-orang yang berkecimpung di bidang HR,
praktisi maupun konsultan, serta pelajar.
Banyak yang terbantu dengan adanya PortalHR.com. Seiring dengan waktu,
PortalHR berkembang terus dan membina hubungan yang baik dengan
pengunjungnya. Sebagai brand, PortalHR.com telah mendapatkan asosiasi
emosional yang positif. Itu adalah tipping point bagi PortalHR.com
untuk terus berkembang pesat.
Saat ini, lebih dari 40.000 unique visitor (IP Address) mengunjungi
PortalHR.com dalam satu bulan. Itu berarti, apabila 1 IP address
digunakan oleh banyak orang, jumlah pengunjung unik dalam satu bulan
bisa lebih dari 40.000 orang. Misalnya 1 IP Address digunakan 5 orang
(satu keluarga) atau satu kantor (50 orang), itu berarti jumlah
pengunjung unik per bulan PortalHR dapat mencapai 40.000 x 5 = 200.000
orang.
Tetapi, karena kebanyakan ISP di Indonesia menggunakan sistem DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) yang sederhananya berarti setiap
kali konek ke internet kita mendapatkan IP yang berbeda, maka itu
berarti satu orang dapat menggunakan lebih dari 1 IP Address.
Karena itu, secara amannya jumlah IP Address yang tercatat dalam
unique visitor mungkin dapat dikalikan 2 saja. Kira-kira lebih dari
80.000 orang pengunjung per bulan, yang mengunjungi PortalHR dengan
pola yang berbeda-beda: ada yang setiap hari, ada yang seminggu
sekali, ada yang seperlunya saja. Setiap kali mereka masuk ke PortalHR
dalam satu bulan, bila mereka menggunakan 1 IP address, mereka hanya
tercatat sebagai 1 unique visitor.
Dilihat dari jumlah kunjungan (visit) setiap hari ada 3000-4000
kunjungan. Tidak terlalu besar, namun lumayan. Dan yang terpenting
adalah, statistik ini menunjukkan trend yang terus meningkat setiap
bulannya.
Lebih dari berapa pengunjung situs web, yang jauh lebih penting (dan
menjual) adalah siapa para pengunjung itu. Inilah yang menurut kami
amat menarik tentang PortalHR.com.
Kami melakukan survey kecil-kecilan dan mendapat beberapa data
demografis yang penting.
68% pengunjung PortalHR.com adalah pria.
80% pengunjung dari kantor.
35% pengunjung mempunyai jabatan manajer ke atas.
50% pengunjung bekerja di bidang HR.
Ternyata, tidak semua pengunjung PortalHR.com adalah orang HR. Hal ini
dapat dimaklumi, karena yang berminat pada isu HR tentu saja tidak
hanya orang HR. Ada juga karyawan yang menanyakan soal cuti, PHK, dll.
Orang HR bukanlah bagian yang banyak menghabiskan waktu untuk
browsing, jadi 50% menurut kami sudah cukup banyak.
Selain pengunjung situs, kami juga memiliki database berupa email
address, alamat dan nomor telepon lebih dari 4000 orang HR dari
berbagai level: direksi, manajerial dan staff. Data ini menurut kami
sangat berharga meskipun hingga saat ini belum kami komersialkan.
Saya memberi contoh PortalHR.com dalam tulisan ini untuk menunjukkan
bahwa, menjawab bagaimana cara mendapatkan uang adalah mengetahui
nilai jual situs web kita, dan apa saja yang bisa dijual.
Orang HR sering kali adalah bagian paling misterius dan paling sulit
didekati dalam suatu organisasi. Mereka adalah pintu masuk untuk
karyawan (rekrutmen) ataupun pembelian jasa training/pengembangan dll
dalam suatu organisasi. Perusahaan yang menawarkan produk/jasa
seringkali harus melewati tembok HR yang sulit ditembus. Nah, mereka
dapat mendekati audience HR melalui PortalHR.com. Itulah salah satu
hal yang kami anggap sebagai kekuatan PortalHR.com. Bila Anda menarget
orang HR secara spesifik, tidak ada media lain sebaik PortalHR.com
untuk melakukan marketing Anda.
Bagaimana bentuk marketing tersebut? Cara paling umum/tradisional
adalah iklan (berupa banner ad). Namun seiring dengan perkembangan,
PortalHR.com terus berimprovisasi memberikan bentuk-bentuk iklan lain
yang bisa jadi lebih efektif, tergantung pada kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai oleh pemasang iklan.
Manfaluthi
www.lutfi-manfaluthi.blogspot.com
Media Research Blog